Jumat, 11 Oktober 2013

PENGERTIAN ORGANISASI



1.    Pengertian Organisasi
Organisasi diambil dari BahasaYunani yaitu ργανον, yang artinya organon – alat. Secara umum Organisasi dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang terdiri dari sekelompok orang (dua atau lebih) atau  individu yang melalui suatu  hierarki sistematis dalam pembagian kerja dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara structural dan sistematis. Beradasarkan definisi tersebut,organisasi memiliki beberapa batasan-batasan yang dapat di gambarkan dalam sebuah organisasi.

Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama behaviour), atau analisis organisasi (organization analysis) sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan  lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

      Pengertian Organisasi Menurut beberapa para ahli, sebagai    berikut:
·      Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
·  James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
·         Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
·         Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

2.   Ciri-ciri Organisasi
Setiap organisasi harus memiliki tiga unsur dasar, yaitu : 
a. Orang-orang (sekumpulan orang), 
b. Kerjasama, 
c. Tujuan yang ingin dicapai


Dengan demikian organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama antara orang-orang dalam rangka mencapai tujuan bersama, dengan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki.

Seperti telah diuraikan di atas bahwa organisasi memiliki tiga unsur dasar, dan secara lebih rinci organisasi memiliki ciri-ciri secara umum sebagai berikut : 
1. Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal dan saling mengenal
2. Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu sama lain saling berkaitan (interdependent part) yang merupakan kesatuan kegiatan, 
3. Tiap-tiap orang memberikan sumbangan atau kontribusinya berupa : pemikiran, tenaga, dan lain-lain. 
4. Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan.

Sedangkan ada juga ciri-ciri organisasi secara modern yaitu :
1. Organisasi bertambah besar
2. Pengolahan data semakin cepat
3. Penggunaan staf lebih intensif
4. Kecendrungan spesialisasi
5. Adanya prinsip-prinsip atau azas-azas organisasi
6. Unsur-unsur organisasi lebih lengkap.

3.   Unsur-unsur Organisasi

Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut :

1. Sebagai wadah atau tempat untuk bekerja sama
Organisasi adalah merupakan suatu wadah atau tempat dimana orang-orang dapat bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan tanpa adanya organisasi menjadi saat bagi orang-orang untuk melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang tidak mengetahui bagaimana cara bekerja sama tersebut akan dilaksanakan. Pengertian tempat di sini dalam arti yang konkrit, tetapi dalam arti yang abstrak, sehingga dengan demikian tempat sini adalah dalam arti fungsi yaitu menampung atau mewadai keinginan kerja sama beberapa orang untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pengertian umum, maka organisasi dapat berubah wadah sekumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu misalnya organisasi buruh, organisasi wanita, organisasi mahasiswa dan sebagainya.

2. Proses kerja sama sedikitnya antar dua orang
Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga merupakan proses kerja sama sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek, jika kerja sama tersebut di lakukan dengan banyak orang, maka organisasi itu di susun harus lebih sempurna dengan kata lain proses kerja sama di lakukan dalam suatu organisasi, mempunyai kemungkinan untuk di laksanakan dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses sama itu hanya bersifat sementara, di mana hubungan antar kerja sama antara pihak-pihak bersangkutan kurang dapat diatur dengan sebaik-baiknya.

3. Jelas tugas kedudukannya masing-masing
Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing orang atau pihak hubungan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian kesimpulan dobel pekerjaan dan sebagainya akan dapat di hindarkan. Dengan kata lain tanpa orang yang baik mereka akan bingung tentang apa tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan antara yang satu dengan yang lain.

4. Ada tujuan tertentu
Betapa pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang manajer. Suatu perencana yang kurang baik tetapi organisasinya baik akan cenderung lebih baik hasilnya dari pada perencanaan yang baik tetapi organisasi tidak baik. Selain itu dengan cara mengorganisasi secara baik akan mendapat keuntungan antara lain sebagai berikut : - Pelaksanaan tugas pekerjaan mempunyai kemungkinan dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif.

     Pemahaman Unsur-Unsur Organisasi
Unsur-unsur organisasi tidak secara langsung menciptakan iklim komunikasi organisasi,  bergantung pada persepsi Unsur-unsur dasar organisasi dipahami secara selektif untuk menciptakan evaluasi dan reaksi yang menunjukan apkah yang dimaksud oleh setiap unsur dasar tersebut dan seberapa baik unsur-unsur ini beroperasi bagi kebaikan anggota organisasi mengenai :
1.       Nilai hukum dan peraturan tersebut
2.      Kegiatan-kegiatan yang dikenai hukum dan peraturan tersebut.

Selain itu juga organisasi juga memilik unsur-unsur pendukung, yaitu sebagai berikut:
1.      Man (orang-orang)
2.      Kerjasama
3.      Tujuan Bersama
4.      Peralatan (Equipment)
5.      Lingkungan (Environment)

4.  Teori Organisasi

TEORI ORGANISASI adalah teori yang mempelajari kinerja dalam sebuah organisasi, Salah satu kajian teori organisasi, diantaranya membahas tentang bagaimana sebuah organisasi menjalankan fungsi dan mengaktualisasikan visi dan misi organisasi tersebut. Selain itu, dipelajari bagaimana sebuah organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang didalamnya maupun lingkungan kerja organisasi tersebut.
Menurut Lubis dah Husein (1987) bahwa teori organisasi itu adalah sekumpulan ilmu pengetahuan yang membecarakan mekanisme kerjasama dua orang atau lebih secara sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Teori organisasi merupakan sebuah teori untuk mempelajari kerjasama pada setiap individu.

Macam-macam Teori Organisasi
           
1.               Teori Organisasi Klasik

Teori klasik (classical theory) kadang-kadang disebut juga teori tradisional, yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai dari tahun seribu delapan ratusan(abad 19) yang mendefinisikan organisasi sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain yang terjadi bila orang-orang bekerja sama.

Dalam teori ini, organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas.
Teori ini juga berkembang dalam tiga aliran yang dibangun atas dasar anggapan-anggapan yang sama dan mempunyai efek yang sama, yaitu :
·                                          Teori birokrasi
dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism.
·                                          Teori administrasi
dikembangkan atas dasar sumbangan Henry Fayol  dan Lyndall Urwick dari      Eropa serta Mooney dan Reiley dari Amerika.
·                                          Manajemen ilmiah
      dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor.

2.     Teori Organisasi Neoklasik

Teori neoklasik secara sederhana dikenal sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan dasar teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya, atas dasar anggapan ini maka teori neoklasik mendefinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama. Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Howthorne dan dari tulisan Huga Munsterberg.
Dalam hal pembagian kerja, teori neklasik telah mengemukaan perlunya hal-hal sebagai berikut:
a.  Partiipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan.
 b.  Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi.
c. Manajemen bottom-up yang akan memberikan kesempatan kepada para yunior  untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak.

3. Teori Organisasi Modern

Teori modern ditandai  dengan  ahirnya  gerakan contingency yang dipelopori Herbert Simon, yang  menyatakan  bahwa teori organisasi  perlu melebihi prinsip-prinsip yang dangkal dan terlalu disederhanakan  bagi suatu kajian mengenai kondisi yang dibawahnya dapat diterapkan  prinsip yang saling bersaing. Kemudian Katz dan  Robert Kahn dalam  bukunya “the social psychology of organization” mengenalkan perspektif  organisasi sebagai  suatu sistem terbuka. Buku tersebut mendeskripsikan  keunggulan-keunggulan  perspektif sistem terbuka untuk menelaah hubungan yang penting dari sebuah organisasi dengan lingkungannya,  dan perlunya organisasi menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah jika organisasi ingin tetap bertahan.

Teori modern yang kadang – kadang disebut juga sebagai analisa system pada organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan an saling ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan system terbuka.


Kesimpulannya :
Menurut saya organisasi itu adalah suatu wadah atau tempat yang menampung kegiatan-kegiatan positif bagi seseorang tentang hal-hal apa saja baik di sekolah, lingkungan kantor atau pun lingkungan sekitar kita. Dimana dalam organisasi terdapat beberapa sekelompok orang (dua atau lebih) atau  individu yang melalui suatu hierarki sistematis dalam pembagian kerja dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara structural dan sistematis. Adanya sebuah organisasi sangat penting karena membentuk keberaniaan seseorang dalam mengungkapkan pendapat dalam berkelompok, melatih tanggung jawab yang diamanahkan oleh seseorang serta juga adanya organisasi ini mengenalkan kita tentang berkomunikasi dengan masyarakat.

Hal yang penting dalam organisasi itu memiliki 3 unsur dasar, unsurnya yaitu :
·    Adanya orang-orang atau sekelompok orang. Karena hal yang pertama kali dibentuk dalam organisasi itu adalah mengumpulkan orang-orang yang punya tujuan atau misi yang sama dalam organisasi tersebut.
· Kerjasama, karena dalam organisasi itu berkelompok bukan individual, jadi sangat di perlukan suatu kerjasama yang baik antara anggota yang satu dengan yang lainnya dan dalam organisasi juga, kita dituntut harus merendahkan ego masing-masing untuk mencapai tujuan atau misi yang sama.
·   Ada dasar apa kita membuat suatu organisasi apabila kalau bukan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Misalnya ada suatu acara PENSI di sekolah. Disitu akan di bentuk suatu organisasi dan panitia-panitia yang bertanggung jawab atas acara tersebut. Apabila sukses berarti organisasi yang dibuatnya berjalan lancar, namun apabila tidak disitu kurang adanya kerjasama antar anggota.

Sumber : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar