CONTOH PENGUMPULAN DATA DENGAN WAWANCARA
Metode Pengumpulan Data merupakan teknik
atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara
sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara,
pengamatan, tes, dokumentasi dan sebagainya.
Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan
alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka
instrumen dapat berupa lembar cek list, kuesioner (angket terbuka / tertutup),
pedoman wawancara, camera photo dan lainnya.
WAWANCARA
Salah
satu metode pengumpulan data adalah dengan jalan wawancara, yaitu mendapatkan
informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden. Cara inilah yang
banyak dilakukandi Indonesia belakangan ini.
Wawancara
merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap survey. Tanpa wawancara,
peneliti akan kehilangan informasi yang hanya dapat diperoleh dengan jalan
bertanya langsung kepada responden. Data semacam itu merupakan tulang punggung
suatu penelitian survey.
Walaupun
wawancara adalah proses percakapan yang berbentuk tanya jawab dengan tatap
muka, wawancara adalah suatu proses pengumpulan data untuk suatu penelitian.
Beberapa hal dapat membedakan wawancara dengan percakapan sehari-hari adalah
antara lain:
• Pewawancara dan responden biasanya belum saling kenal-mengenal sebelumnya.
• Responden selalu menjawab pertanyaan.
• Pewawancara selalu bertanya.
• Pewawancara tidak menjuruskan pertanyaan kepada suatu jawaban, tetapi harus
selalu bersifat netral.
• Pertanyaan yang ditanyakan mengikuti panduan yang telah dibuat sebelumnya.
Pertanyaan panduan ini dinamakan interview guide.
Jenis Wawancara
Sebagaimana metode lainnya yang digunakan pada penumpulan data, metode wawancara dibedakan berdasarkan cara pengadministrasiannya menjadi wawancara pribadi (Lerbin, 2007). Wawancara pribadi dapat dilakukan di rumah subjek, melalui komputer, dan di tempat perbelanjaan. Wawancara yang dilakukan di tempat perbelanjaan itu sering disebut wawancara mall intercept.
Sebagaimana metode lainnya yang digunakan pada penumpulan data, metode wawancara dibedakan berdasarkan cara pengadministrasiannya menjadi wawancara pribadi (Lerbin, 2007). Wawancara pribadi dapat dilakukan di rumah subjek, melalui komputer, dan di tempat perbelanjaan. Wawancara yang dilakukan di tempat perbelanjaan itu sering disebut wawancara mall intercept.
Contoh wawancara pribadi:
Pewawancara(P): Apakah Anda sudah pernah merasakan donat J.Co?
Subjek(S) : Sudah pernah.
P : Bagaimana pendapat Anda tentang cita rasa donat tersebut?]
S : Menurut saya donat tersebut enak, empuk, tidak terlalu manis, dan jenisnya
beraneka ragam.
P : Seberapa sering Anda mengkonsumsi donat tersebut?
S : Sekitar tiga minggu sekali.
P : Kapan terakhir kali Anda mengkonsumsinya?
S : Dua minggu yang lalu.
Berdasarkan
strukturnya, wawancara dibedakan menjadi wawancara terstruktur dan tidak
terstruktur. Pada wawancara terstruktur, hal-hal yang akan ditanyakan telah
terstruktur, telah ditetapkan sebelumnya secara rinci. Pada wawancara tak
terstruktur, hal-hal yang akan ditanyakan belum ditetapkan secara rinci.
Rincian dari topik pertanyaan pada wawancara yang tak terstruktur disesuaikan
dengan pelaksanaan wawancara di lapangan.
Contoh
wawancara terstruktur:
P
: Apakah Anda mengetahui tentang peristiwa kebakaran yang terjadi di komplek
pertokoan ini yang baru terjadi kemarin?
S : Iya
P : Kapan peristiwa kebakaran tersebut terjadi?
S : Sekitar pukul 20.30 WIB.
P : Di mana Anda berada saat kebakaran terjadi?
S : Saya berada di dalam toko saya yang berjarak 300m dari kebakaran tersebut.
P : Bagaimana tindakan Anda begitu mengetahui peristiwa tersebut?
S :Langsung menelpon petugas pemadam kebakaran dan menyelamatkan berkas-berkas
penting serta barang berharga lainnya.
Contoh wawancara tidak terstruktur:
P : Apakah Anda mengetahui akan tawuran antar pelajar SMA yang baru saja
terjadi di kota ini?
S : Iya
P : Anda mengetahui peristiwa tersebut dari mana?
S : Dari teman saya.
P : Apakah teman Anda melihat langsung kejadian tersebut?
S : Iya, ia sedang melintas daerah tersebut saat tawuran terjadi.
P : Apakah teman Anda ketakutan ketika melihat peristiwa tersebut atau malah
mendekat ke lokasi?
S : Ia malah mendekat ke lokasi dan sempat mengambil beberapa foto kejadian
tersebut.
Hal
yang dijelaskan pada metode angket banyak berkaitan secara langsung dengan
metode wawancara karena wawancara sendiri memang dapat dipandang sebagai bentuk
lain dari angket, khususnya dari segi pengadministrasiannya. Sejalan dengan
itu, banyak hal-hal yang dijelaskan pada metode angket dapat juga dugunakan
pada pelaksanaaan wawancara, terutama mengenai pengembangan hal-hal yang akan
diungkap atau ditanyakan.
Sumber :
http://merlitafutriana0.blogspot.com/p/wawancara.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar