Paragraf Deduktif dan Induktif
Paragraf Deduktif adalah paragraf yang dikembangkan dengan menuliskan gagasan utama atau pikiran utama pada awal paragraf sebagai data yang umum, kemudian dijabarkan dalam beberapa pikiran penjelas sebagai sesuatu yang khusus. Jadi, kalimat utamanya terletak di awal paragraf. Paragraf deduktif disebut juga dengan paragraf pengembangan umum-khusus.
Contoh ke-1 :
Penggunaan internet di kalangan remaja mempunyai dampak positif
dan negatif. Dampak positifnya adalah berbagai
informasi yang sifatnya memperluas wawasan, dapat diakses para remaja di luar
jam sekolah. Dampak negatifnya adalah maraknya informasi tentang pornografi,
kekerasan, rasialisme, perjudian, serta berita-berita menyesatkan yang sangat
mudah diakses oleh mereka.
Contoh ke-2 :
Pengangguran adalah suatu
keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan
pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Seseorang yang
tidak bekerja, tetapi tidak secara efektif mencari pekerjaan tidak tergolong
sebagai penganggur. Sebagai contoh, ibu rumah tangga yang tidak ingin bekerja
karena ingin mengurus keluarganya tidak tergolong sebagai penganggur. Seorang
anak keluarga kaya yang tidakmau bekerja karena gajinya lebih rendah dari yang
diinginkannya juga tidak tergolong sebagai penganggur. Ibu rumah tangga dan
anak orang kaya tersebut dinamakan penganggur sukarela.
Contoh ke-3 :
Kualitas pendidikan negeri ini semakin terpuruk, baik itu level
pendidikan dasar, menengah, maupun tinggi. Maraknya produk mie instan yang membanjiri negri ini ternyata
juga diikuti oleh maraknya ijazah instan. Mie instan yang harganya relatif
murah bisa menimbulkan kanker dan gangguan kecerdasan otak. Sama halnya dengan ijazah
instan, dapat menimbulkan “kanker” yang menggerogoti kualitas pendidikan negeri
ini. Sekarang, kita merasakan bagaimana hebatnya “kanker” ijazah instan.
Paragraf Induktif adalah
paragraf yang
kalimat utamanya terletak di akhir paragraf. Paragraf ini dimulai dengan
mengemukakan penjelasan yang bersifat khusus kemudian diakhiri
dengan kalimat utama dan memuat pernyataan yan bersifat umum. Dalam paragraf ini mula-mula dikemukakan
fakta ataupun uraian-uraian. Paragraf deduktif disebut juga dengan paragraf
pengembangan khusus-umum.
Contoh Paragraf Induktif
Contoh ke-1 :
Sebaiknya brokoli
dimasak atau direbus
dengan air mendidih dalam kondisi setengah matang. Tambahkan garam untuk
membunuh kuman, lalu tiriskan sebentar. Siram brokoli dengan air dingin. Fungsi
air dingin untuk mempertahankan warna dan memperlambat pemasakan brokoli. Dalam
kondisi seperti ini, brokoli dapat
disimpan 2-3 hari dalam lemari pendingin dan aman dikonsumsi.
Contoh ke-2 :
Karya sastra
merupakan hasil olahan imajinasi pengarangnya. Pengarang harus membebaskan
imajinasinya agar hasil
karyanya berkualitas. Tanpa daya imajinasi, mustahil seorang pengarang berhasil
menciptakan sebuah karya sastra bernilai tinggi. Oleh karena itu, imajinasi merupakan aspek penting dalam
proses penciptaan karya sastra.
Contoh Ke-3 :
narkoba memiliki
efek candu yang sangat kuat dan dari jenis jenis narkoba tersebut ada yang
dapat menyebabkan gairah meningkat, detak jantung meningkat, dan pada kondisi
tertentu dapat menyebabkan overdosis dan kematian. Menghindari narkoba adalah harga mati karena sangat berbahaya bagi
kesehatan
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar