A. KEINDAHAN
Keindahan diambil dari kata “Indah” yaitu yang artinya Bagus, Enak
dipandang, Elok, Asri, dan Cantik. Menurut
KBBI Pengertian Keindahan yaitu sesuatu yang enak untuk dilihat atau
dipandang, cantik, asri, dan terlihat menawan. Jadi Kesimpulannya menurut saya
Keindahan itu iyalah suatu objek yang enak untuk dipandang sehingga membuat si
pemandang tidak mudah bosen melihat objek pandangan tersebut karena dalam objek
tersebut terdapat sebuah daya tarik yang indah dan tinggi serta juga cantik,
asri dan bagus.
Keindahan
itu mempunyai arti yang luas, keindahan itu bukan hanya diartikan untuk Alam
tetapi keindahan itu bisa juga diartikan untuk makhluk hidup seperti manusia
dan hewan. Contoh dari keindahan itu sendiri yaitu kalau seandainya kita
melihat suatu pemandangan yang belum kita lihat sebelumnya, pasti kesan pertama
kali saat kita melihat pemandangan tersebut yaitu terlihat indah, cantik dan
bagus.
Keindahan
itu merupakan suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak
jelas. Keindahan itu dapat dinikmati apabila dihubungkan atau digabungkan
dengan sesuatu yang berwujud atau Suatu karya. Maksud suatu karya itu adalah
menciptakan suatu bentuk sehingga dengan bentuk itu keindahan saling
berkomunikasi.
Selain
itu juga kita harus dapat membedakan keindahan sebagai suatu kualitas abstrak
dan sebagai sebuah benda tertentu yang
indah. Untuk membedakannya itu seperti sebuah kata yang terdapat dalam bahasa
inggris yaitu “Beauty” (keindahan) dan “The Beautiful” (benda atau hal indah).
Dalam pembatasan filsafat, kedua pengertian ini kadang-kadang dicampur adukkan
saja.
Selain itu keindahan menurut seluas-luasnya
dibedakan berdasarkan pengertian, yaitu:
1. Keindahan dalam Arti Luas
keindahan dalam
arti luas mengandung suat pengertian ide kebaikan. Misalnya Plato menyebut
watak yang indah dan hukum yang indah, sedangkan Aristoteles merumuskan
keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan.
Jadi pengertian
dalam Arti luas yaitu meliputi :
·
Keindahan Seni
·
Keindahan Alam
·
Keindahan Moral
·
Keindahan Intelektual
2. Keindahan dalam Arti Estetika
Murni
Keindahan dalam
arti estetik murni menyangkut pengalaman estetik seorang dalam hubungannya
dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti Terbatas
dalam Hubungannya dengan Penglihatan
mempunyai arti
yang lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap
dengan penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna. keindahan tersusun
dari berbagai keselarasan dan kebalikan dari garis, warna, bentuk, nada, dan
kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan
hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan diantara benda itu dengan
si pengamat.
Dalam
rangka teori umum tentang nilai The Liang Gie menjelaskan bahwa, pengertian
keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral,
nilai ekonomi, nilai pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan
segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut NILAI ESTETIKA. Dalam sebuah bukunya
yaitu ”Dictionary of Sociology and Related Science” diberikan rumusan tentang
nilai sebagai berikut : “The believed Capacity of any object to saticgy a
human desire. The Quality of any object which causes it be of interest to an
individual or a group” (Kemampuan yang dianggap ada pada suatu benda yang dapat
memuaskan keinginan manusia. Sifat dari suatu benda yang menarik minat
seseorang atau suatu kelompok).
Dalam
hal itu berarti disimpulkan, bahwa nilai adalah semata-mata adalah realita
psikologi yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat
dalam jiwa manusia dan bukan pada hendaknya itu sendiri. Nilai itu (oleh orang)
dianggap terdapat pada suatu benda sampai terbukti letak kebenarannya.
Keindahan dalam Nilai Ekstrinsik dan Nilai
Instrinsik, yaitu :
1. Nilai Ekstrinsik
Adalah
sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya
(“instrumental! Contributory value”), yakni nilai yang bersifat sebagai alat
atau membantu contohnya uisi, bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi,
baris, sajak, irama, itu disebut nilai ekstrinsik
2. Nilai Instrinsik
Adalah
sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun
demi kepentingan benda itu sendiri. Contohnya : pesan puisi yang ingin
disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda) puisi itu disebut nilai
instrinsik.
Pengertian Kontemplasi dan Ekstansi
Kontemplasi
adalah suatu dasar kemauan dalam diri manusia atau khususnya dalam diri
seseorang untuk menciptakan sesuatu karya yang indah yang merupakan suatu
proses yang dilakukan dengan cara bermeditasi, merenungkan atau berfikir penuh
untuk menemukan suatu nilai-nilai, manfaat dan tujuan dari suatu hasil yang
kita ciptakan atau suatu bentuk karya.
Sedangkan
pengertian Ekstansi itu sendiri adalah suatu dasar dalam diri seseorang atau
manusia untuk mengungkapkan suatu rasa indah yang iya rasakan dan iya nikmati.
Sehingga membuat dirinya nyaman dengan sesuatu objek yang indah tersebut.
Apabila
Kontemplasi dan Ekstansi itu dihubungkan dengan kreativitas, maka dari segi
Kontemplasi itu terdapat faktor pendorong untuk menciptakan keindahan,
sedangkan dari segi Ekstansi terdapat factor pendorong untuk merasakan,
menikmati keindahan. Karena derajat atau tingkat kontemplasi dan ekstansi itu
berbeda-beda antara setiap manusia, maka tanggapan terhadap keindahan karya
seni juga berbeda-beda.
Manusia
menciptakan berbagai macam peralatan untuk memecahkan rahasia gejala alami
tersebut. Semuanya ini dilakukan dan hanya bisa terjadi berdasarkan resep atau
pemikiran pendahuluan yang dihasilkan oleh kontemplasi. Siklus kehidupan
manusia dalam lingkup pandangan ini menunjukkan bahwa kontemplasi selain
sebagai tujuan juga sebagai cara atau jalan mencari keserba sempurnaan
kehidupan manusia.
B. RENUNGAN
Renungan
berasal dari kata “Renung” yaitu diam-diam memikirkan sesuatu atau memikirkan
sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil pikiran dari merenung. Dalam
merenung untuk menciptakan sebuah seni ada beberapa teori, diantaranya yaitu :
1. Teori Pengungkapan
Dalil
dari teori ini adalah “Arts are in expression of human feeling” (seni adalah
merupakan ungkapan dari perasaan manusia).
Teori
eksperesi yang paling terkenal adalah filsuf italia Benedeto Croce (1886-1952)
dengan karyanya yang telah ditejemah dalam bahasa inggris “Aesthetic as Science
of Expressin and General Lingusitic”. Beliau menyatakan bahwa “Art is
Expression of Expression” (Seni adalah ungkapan dari kesan-kesan). Expression
sama dengan intuition. Dan intuisi adalah pengetahuan intuitif yang diperoleh
melaui penghayatan tentang hal-hal individual
yang menghasilkan gambaran angan-angan(images).
Menurut
Leo Tolstoi kegiatan seni adalah memunculkan dalam diri sendiri suatu perasaan
yang seseorang telah mengalaminya dan setelah memunculkan itu kemudian dengan
perantara berbagai gerak, garis, warna, suara, dan bentuk yang diungkapkan
dalam kata-kata memindahkan perasaan itu sehingga orang-orang mengalami
perasaan yang sama.
2. Teori Metafisik
Teori
yang bersifat metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal
dari Plato yang karya-karya tulisannya sebagian membahas estetik filsafati,
konsepsi keindhan dan teori seni. Sesuai dengan metafisika Plato yang
medalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi sebagai realita ilahi.
Pada tahap yang lebih rendah terdapat realita duniawi yang merupakan cerminan
semu yang mirip realita ilahi itu.
Dalam
zaman modern suatu teori seni lainnya yang bercorak metafisis dikemukakan oleh
filsuf Arthur Schopenhauer (1788-1860). Menurut beliau seni adalah
suatu bentuk dari pemahaman terhadap realita. Dan realita yang sejati adalah
suatu keinginan (will) yang sementara.
Dengan melalui perenungan semacam ini lahirlah karya
seni. Seniman besar adalah seseorang yang mampu dengan perenungannya itu
menembus segi-segi praktis dari benda-benda sekelilingnya dan sampai
pada maknanya yang dalam, yakni memahami ide-ide dibaliknya.
3.
Teori Psikologis
Suatu
teori lain tentang sumber seni ialah teori permainan yang dikembangkan
oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert
Spencer (1820-1903). Menurut Schiller, asal mula seni adalah dorongan
batin untuk bermain-main (play impulse) yang ada dalam diri seseorang. Seni
semacam permainan yang menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia
berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan.
Bagi Spencer, permainan itu berperan untuk mencegah kemampuan-kemampuan
mental manusia menganggur dan kemudian menciut karena disia-siakan.Teori lain yang dapat dimasukkan ke dalam teori
psikologis adalah teori penandaan (signification theory) yang memandang seni
sebagai suatu lambang atau tanda dari perasaan manusia.
C.
KESERASIAN
Keserasian yaitu perpaduan antara dua objek entah itu benda
ataupun makhluk hidup yang berbeda namun berjalan dan bergerak ataupun terlihat
sangat indah sehingga banyak mata yang ingin melihat,karena perbedaan nya yang
mebuat objek tersebut menjadi Indah.Apabila di pisahkan maka tidak akan
terlihat indah.
Keserasian sendiri berasal dari kata cocok,dan sesuai
benar.Keserasian erat sangkut pautnya dengan perpaduan.keserasian mempunya 2
teori yaitu:
· Teori Objectif berpendapat bahwa
keindahan atau ciri-ciri yang menciptak nilai estetika adalah sifat (kulitas)
yang memang melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang
yang mengamatinya. Pendukung teori objectif adalah Plato, Hegel
·
Teori Subjectif menyatakan bahwa
ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya
perasaan dalam diri sesorang yang mengamati suatu benda. Pendukung teori
Subjectif adalah Henry Home, Earlof Shaffesburry
·
Teori pengimbangan tentang keindahan
dari bangsa Yunanai Kuno dulu dipahami dalam arti terbatas, yakni secara
kualitatif yang diungkapkan dengan angka-angka.
Hubungan Manusia dengan Keindahan
Manusia dan keindahan
memang tak bisa dipisahkan sehingga diperlukan pelestarian bentuk keindahan
yang dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun
seni pertunjukan) yang nantinya manjadi bagian dari kebudayaannya yang dapat
dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan
bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan
perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan
dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak
dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja
dapat menikmati keindahan.
Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan merupakan kebenaran
dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi,
dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran
berarti tidak indah. Karena itu tiruan lukisan Monalisa tidak indah, karena
dasarnya tidak benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu,
melainkan kebenaran menurut konsep seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan
makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.
Manusia menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman
keindahan. Pengalaman keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau
terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut.
keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan
Tuhan. Alamiah itu adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep
keindahan itu sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas
keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan
itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah,
sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Orang
yang mempunyai konsep keindahan adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan
kreatif dalam menghubungkan benda satu dengan yang lainya. Jadi keindahan
mempunyai dimensi interaksi yang sangat luas baik hubungan manusia dengan
benda, manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan, dan bagi orang itu sendiri
yang melakukan interaksi.
OPINI :
Keindahan
itu iyalah suatu objek yang enak untuk dipandang sehingga membuat si pemandang
tidak mudah bosen melihat objek pandangan tersebut karena dalam objek tersebut
terdapat sebuah daya tarik yang indah dan tinggi serta juga cantik, asri dan
bagus. Jadi Pendapat saya mengenai hubungan antara manusia dan keindahan yaitu
pada dasarnya keindahan yang dapat dirasakan setiap manusia berbeda-beda
tergantung dari pandangan manusia tersebut akan suatu hal yang dapat membuatnya
merasa tentram dan nyaman. hal yang membuat pandangan dari masing-masing
manusia
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar