Menurut Goys Keraf (1997:1) bahasa adalah alat komunikasi antara anggota
masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh ucap manusia.
Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu sesuai dengan
kebutuhan seseorang, yaitu sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai
alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan
beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan salah satunya
adalah sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial (Keraf,1997 : 3).
Sebagai alat
kontrol sosial, bahasa sangat efektif. Kontrol sosial ini dapat diterapkan pada
diri kita sendiri atau kepada masyarakat. Berbagai penerangan, informasi,
maupun pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran dan buku-buku
instruksi adalah salah satu contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol
sosial.
Ceramah
agama atau dakwah merupakan contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol
sosial. Lebih jauh lagi, orasi ilmiah atau politik merupakan alat kontrol
sosial. Kita juga sering mengikuti diskusi atau acara bincang-bincang (talk
show) di televisi dan radio. Iklan layanan masyarakat atau layanan sosial
merupakan salah satu wujud penerapan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Semua
itu merupakan kegiatan berbahasa yang memberikan kepada kita cara untuk
memperoleh pandangan baru, sikap baru, perilaku dan tindakan yang baik. Di samping
itu, kita belajar untuk menyimak dan mendengarkan pandangan orang lain mengenai
suatu hal.
Contoh
fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan
adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu cara yang sangat
efektif untuk meredakan rasa marah kita. Tuangkanlah rasa dongkol dan marah
kita ke dalam bentuk tulisan. Biasanya, pada akhirnya, rasa marah kita
berangsur-angsur menghilang dan kita dapat melihat persoalan secara lebih jelas
dan tenang.
Pengertian
Ragam Bahasa
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian,
yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara,
kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman,
1990).
Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai
ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi), yang biasa digunakan di kalangan
terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam
suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut
ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi.
Contoh Ragam
Bahasa :
ragam bahasa
yang digunakan oleh sekelompok anggota
masyarakat dari wilayah tertentu, yang biasanya disebut dengan istilah
dialek. Misalnya, ragam Bahasa Indonesia dialek Bali berbeda dengan dialek
Yogyakarta.
ragam bahasa
yang digunakan oleh sekelompok anggota
masyarakat dari golongan sosial tertentu, biasanya disebut sosiolek.
Misalnya ragam bahasa masyarakat umum ataupun golongan buruh kasar tidak sama
dengan ragam bahasa golongan terdidik.
ragam bahasa
yang digunakan dalam kegiatan suatu
bidang tertentu, seperti kegiatan ilmiah, sastra, dan hukum. Ragam ini
disebut juga dengan istilah fungsiolek, contohnya ragam bahasa sastra dan ragam
bahasa ilmiah. Ragam bahasa sastra biasanya penuh dengan ungkapan atau kiasan,
sedangkan ragam bahasa ilmiah biasanya bersifat logis dan eksak.
Macam-Macam
Ragam Bahasa
Yaitu bisa dibagi 3 berdasarkan media, cara pandang
penutur, dan topik pembicaraan.
Ragam bahasa berdasarkan media
a. Ragam Lisan
Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi
pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan kalimat. Namun hal itu
tidak mengurangi ciri kebakuannya.
Ciri-ciri ragam lisan:
Memerlukan orang kedua/teman bicara.
Tergantung kondisi, ruang, dan waktu.
Tidak harus memperhatikan gramatikal, hanya perlu
intonasi serta bahasa tubuh.
Berlangsung cepat
b. Ragam Tulis
Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulisan makna
kalimat yang diungkapkan nya ditunjang oleh situasi pemakaian sehingga
kemungkinan besar terjadi pelesapan unsur kalimat. Oleh karrena itu, penggunaan
ragam baku tulis diperlukan kecermatan dan ketepatan dalam pemilihan kata,
penerapan kaidah ejaan, struktur bentuk katadan struktur kalimat, serta
kelengkapaan unsur-unsur bahasa di dalam struktur kalimat.
Ciri-ciri ragam tulis:
Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara;
Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta
waktu;
Harus memperhatikan unsur gramatikal;
Berlangsung lambat;
Selalu memakai alat bantu;
Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi;
Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka,
hanya terbantu dengan tanda baca.
Contohnya: “Saya sudah membaca buku itu”.
2. Ragam bahasa
berdasarkan cara pandang penutur
a. ragam dialek : “Gue udah baca itu buku ”
b. ragam terpelajar
: “Saya sudah membaca buku itu”
c. ragam
resmi
: “Saya sudah mmbaca buku itu”
d. ragam tak resmi :
“Saya sudah baca buku itu”
3. Ragam bahasa
berdasarkan topik pembicaraan
a. ragam
bahasa Ilmiah
b. ragam
hukum
c. ragam
bisnis
d. ragam
agama
e. ragam
sosial
f.
ragam kedokteran
g. ragam
sastra.
Contohnya :
Ragam hukum :
Dia dihukum karena melakukan tindak pidana.
Ragam bisnis : Setiap pembelian diatas nilai tertentu
akan diberikan diskon.
Ragam sastra
: Cerita itu menggunakan flashback.
Ragam kedokteran : Anak itu menderita penyakit
kuorsior
Pengertian
Laras Bahasa
Pada saat digunakan sebagai alat komunikasi, bahasa
masuk dalam berbagai laras sesuai dengan fungsi pemakaiannya. Jadi, laras
bahasa adalah kesesuaian antara bahasa dan pemakaiannya. Dalam hal ini kita
mengenal iklan, laras ilmiah, laras ilmiah populer, laras feature, laras komik,
laras sastra, yang masih dapat dibagi atas laras cerpen, laras puisi, laras
novel, dan sebagainya.
Setiap laras memiliki cirinya sendiri dan memiliki
gaya tersendiri. Setiap laras dapat disampaikan secara lisan atau tulis dan
dalam bentuk standar, semi standar, atau nonstandar.
Macam-Macam Laras Bahasa
Macam-macam laras bahasa antara lain sebagai berikut :
1. Laras ilmiah
2. Laras sastra (puisi,
cerpen, novel, dll.)
3. Laras jurnalistik
(berita, editorial, iklan, dll.)
4. Laras hukum
5. Laras kedokteran
Laras bahasa dapat digolongkan kepada dua golongan
besar, yaitu laras biasa dan laras khusus. Laras biasa ialah laras khusus yang
digunakan untuk masyarakat umum seperti bidang hiburan, pengetahuan,
peneranagn, dan maklumat. Laras khusus merujuk kepada kegunaan untuk khalayak
khusus seperti ahli-ahli atau peminat dalam bidang tertentu dan pelajar-pelajar
(rencana, laporan, buku).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar