1. PENGERTIAN INDIVIDU
Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang
artinya “tidak terbagi”. Dalam ilmu sosial paham individu, menyangkut tabiat
dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup
manusia. Individu merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia
perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan.
Maka dapat disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang
memiliki peranan khas atau spesifik dalam kepribadiannya. Dan terdapat tiga
aspek dalam individu yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan
aspek sosial. Dimana aspek aspek tersebut saling berhubungan. Apabila salah
satu rusak maka akan merusak aspek lainnya.
Berkaitannya antar individu dengan individu lainnya, maka
menjadi lebih bermakna manusia apabila pola tingkah lakunya hampir identik
dengan tingkah laku massa yang bersangkutan. Proses yang meningkatakan
ciri-ciri individualitas pada seseorang sampao pada dirinya sendiri, disebut
proses individualisasi atau aktualisasi diri.
Dalam proses ini maka individu terbebani berbagai peranan
yang berasal dari kondisi kebersamaan hidup, yang akhirnya muncul suatu
kelompok yang akan menentukan kemantapan satu masayarakat. Individu dalam
tingkah laku menurut pola pribadinya ada tiga kemungkinan: pertama menyimpang
dari norma kolektif kehilangan individualitasnya. Kedua takluk terhadap
kolektif, dan ketiga mempengaruhi masyarakat. (Hartomo, 2004: 64).
Dengan demikian manusia merupakan mahluk individual tidak
hanya dalam arti keseluruhan jiwa-raga, tetapi merupakan pribadi yang khas,
menurut corak kepribadiannya dan kecakapannya.
Individu mempunyai ciri-ciri memiliki suatu pikiran dan
diri. Dimana individu sanggup menetapkan kenyataan, interprestasi situasi,
menetapkan aksi dari luar dan dalam dirinya. Dapat diartikan sebagai proses
komunikasi individu dalam berinteraksi dan berhubungan.
Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu
masyarakat yang menjadi latar individu tersebut ditandai dengan dimana individu
tersebut berusaha menempatkan prilaku pada dirinya sesuai dengan norma dan
kebudayaan lingkungan tersebut , seperti di indonesia individunya menjunjung
tinggi prilaku sopan santun, dan beretika dalam bersosialisasi.
Individu selalu berada didalam kelompok, peranan kelompok
tersebut adalah untuk mematangkan individu tersebut menjadi seorang pribadi.
Dimana prosesnya tergantung terhadap kelompok dan lingkungan dapat menjadi
faktor pendukung proses juga dapat menjadi penghambat proses menjadi suatu
pribadi. Faktor pendukung dan faktor penghambat juga dapat berdasarkan individu
itu sendiri.
Sumber :
http://ml.scribd.com/doc/39801272/Pengertian-individu
> Departemen Kesehatan RI ( 1988 ) : Keluarga merupakan unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapaorang
yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan
saling ketergantungan.
> Salvicion dan Ara Celis (1989) :Keluarga adalah dua atau
lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan
perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan
serta mempertahankan suatu kebudayaan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah :
1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah, perkawinan atau adopsi
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika
terpisah mereka tetap memperhatikan satu sama lain
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan
masing-masing mempunyai peran sosial
4. Mempunyai tujuan menciptakan dan mempertahankan budaya,
meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.
Struktur Keluarga
1. Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak
saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui
jalur ayah
2. Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak
saudara sedarah dalam beberapa generasidimana hubungan itu disusun melalui
jalur garis ibu
3. Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama
keluarga sedarah ibu
4. Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama
keluarga sedarah suami
5. Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar
bagi pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian
keluarga karena adanya hubungan dengan suamiatau istri.
Ciri-ciri struktur Keluarga
1. Terorganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan
antara anggota keluarga
2. Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan,
tetapi mereka juga mempunyaiketerbatasan dalam mejalankan fungsi dan tugasnya
masing-masing
3. Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota keluarga
mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing.
Sumber :
http://ml.scribd.com/doc/24864749/Pengertian-Keluarga
3. PENGERTIAN
MASYARAKAT
Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu
kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang
sama.Seperti; sekolah, keluarga,perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat
Dalam ilmu sosiologi kita kit mengenal ada dua macam
masyarakat, yaitu masyarakat paguyuban dan masyarakat petambayan.Masyarakat
paguyuban terdapat hubungan pribadi antara anggota- anggota yang menimbulkan
suatu ikatan batin antara mereka.Kalau pada masyarakat patambayan terdapat
hubungan pamrih antara anggota-angota nya.
Unsur Suatu Masyarakat :
a. Harus ada perkumpulan manusia dan harus banyak
b. Telaah bertempat tinggal dalam waktu lama disuatu daerah
tertentu.
c. Adanya aturan atau undang-undang yang mengatur masyarakat
untuk menuju kepada kepentingan dan
tujuan bersama.
Faktor yang Mendorong Manusia Untuk Hidup :
a). Hasrat social ialah merupakan hasrat yang ada pada
setiap individu untuk menghubungkan dirinya kepada individu lain atau kelompok
b).Hasrat untuk mempertahankan diri ialah hasrat untuk
mempertahan kan diri dari berbagai pengaruh luar yang mungkin datang kepada
nya, sehingga individu tersebut Faktor-faktor yang mendorong manusia untuk
hidup bermasyarakat perlu bergabung dangan individu lain atau kelompok.
c).Hasrat berjuang Hasrat ini dapat kita lihat pada adanya
persaingan, keingina membantah pendapat orang lain. Sehingga mereka mengadakan
persatuan untuk mencapai tajuan, yaitu tujuan bersama.
d). Hasrat harga diri ialah Rasa harga diri merupakan hasrat
pada seseorang untuk menganggap atau bertindak atas diri nya lebih tinggi dari
pada orang lain, karena mereka ingin mendapat penghargaan yang selayaknya.
e). Hasrat meniru ialah hasrat untuk menyatakan secara
diam-diam atau terang-terangan sebagian dari salah satu gajala atau tindakan.
f). Hasrat bergaul ialah Hasrat untuk bergabung dengan
orang-orang tertentu, kelompok tertentu, atau masyarakat tertentu dalam suatu
masyarakat.
g). Hasrat untuk mendapat kan kebebasan ialah Hasrat ini
tampak jelas pada tindakan-tindakan manusia bila mendapat kekangan-kekagan atau
pembatasan-pembatasan.
h) Hasrat untuk memberitahukan ialah Hasrat untuk
menyampaikan perasaan-perasaan kepada orang lain biasanya disampaikan dengan
suara atau isyarat
i). Hasrat simpati kesanggupan untuk dengan langsung turut
merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain
Sumber :
majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-masyarakat/
HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT
Manusia pada dasarnya adalah mahluk yang hidup dalam
kelompok dan mempunyai organisme yang terbatas di banding jenis mahluk lain
ciptaan Tuhan. Untuk mengatasi keterbatasan kemampuan organisasinya itu,
menusia mengembangkan sistem-sistem dalam hidupnya melalui kemampuan akalnya
seperti sistem mata pencaharian, sistem perlengkapan hidup dan lain-lain. Dalam
kehidupannya sejak lahir manusia itu telah mengenal dan berhubungan dengan
manusia lainnya. Seandainya manusia itu hidup sendiri, misalnya dalam sebuah
ruangan tertutup tanpa berhubungan dengan manusia lainnya, maka jelas jiwanya
akan terganggu.
Naluri manusia untuk selalu hidup dan berhubungan dengan
orang lain disebut “gregariousness” dan oleh karena itu manusia disebut mahluk
sosial. Dengan adanya naluri ini, manusia mengembangkan pengetahuannya untuk
mengatasi kehidupannya dan memberi makna kepada kehidupannya, sehingga timbul
apa yang kita kenal sebagai kebudayaan yaitu sistem terintegrasi dari perilaku
manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Dengan demikian manusia dikenal sebagai mahluk yang
berbudaya karena berfungsi sebagai pembentuk kebudayaan, sekaligus apat
berperan karena didorong oleh hasrat atau keinginan yang ada dalam diri manusia
seperti menyatu dengan manusia lain yang berbeda disekelilingnya dan menyatu
dengan suasana dalam sekelilingnya
Kesemua itu dapat terlihat dari reaksi yang diberikan
manusia terhadap alam yang kadang kejam dan ramah kepada mereka. Manusia itu
pada hakekatnya adalah mahluk sosial, tidak dapat hidup menyendiri. Ia
merupakan “Soon Politikon” , manusia itu merupakan mahluk yang hidup bergaul,
berinteraksi. Perkembangan dari kondisi ini menimbulkan kesatuan-kesatuan
manusia, kelompok-kelompok sosial yang berupa keluarga, dan masyarakat.
Manusia Sebagai Makhluk Individu
Dalam pandangan psikologi sosial, manusia itu disebut
individu bila pola tingkah lakunya bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi
mengikuti pola tingkah laku umum. Ini berarti bahwa individu adalah seorang
manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas didalam lingkungan
sosialnya, meliankan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku
spesifik dirinya.
Dalam perkembangannya setiap individu mengalami dan
dibebankan berbagai peranan, yang berasal dari kondisi kebersamaan hidup dengan
sesama manusia. Seringakli pula terdapat konflik dalam diri individu, karena
tingkah laku yang khas dirinya bertentangan dengan peranan yang dituntut
masyarakatnya. Namun setiap warga masyarakat yang namanya individu wajar untuk
menyesuaikan tingkah lakunya sebagai bagian dari perilaku sosial masyarakatnya.
Pertumbuhan Individu
Perkembangan manusia yang wajar dan normal harus melalui
proses pertumbuhan dan perkembangan lahir batin. Dalam arti bahwa individu atau
pribadi manusia merupakan keselurhan jiwa raga yang mempunyai cirri-ciri khas
tersendiri. Walaupun terdapat perbedaan pendapat diantara para ahli, namun
diakui bahwa pertumbuhan adalah suatu perubahan yang menuju kearah yang lebih
maju, lebih dewasa. Timbul berbagai pendapat dari berbagai aliran mengenai
pertumbuhan.
Menurut para ahli yang menganut aliran asosiasi berpendapat,
bahwa pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi. Pada proses asosiasi
yang primer adalah bagian-bagian. Bagian-bagian yang ada lebih dahulu,
sedangkan keseluruhan ada pada kemudian. Bagian-bagian ini terikat satu sama
lain menjadi keseluruhan asosiasi. Dapat dirumuskan suatu pengertian tentang
proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap demi
tahap karena pengaruh timbal balik dari pengalaman atau empiri luar melalui
pancaindera yang menimbulkan sensations maupun pengalaman dalam mengenal
keadaan batin sendiri yang menimbulkan sensation.
Menurut aliran psikologi gestalt pertmbuhan adalah proses
diferensiasi. Dalam proses diferensiasi yang pokok adalah keseluruhan sedang
bagian-bagian hanya mempunyai arti sebagai bagian dari keseluruhan dalam
hubungan fungsional dengan bagian-bagian yang lain. Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ini
adalah proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal
sesuatu secara keseluruhan baru kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan
yang ada.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan:
- Pendirian Nativistik. Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat bahwa pertumbuhan itu semata-mata ditentukan oleh factor-faktor yang dibawa sejak lahir
- Pendirian Empiristik dan environmentalistik. Pendirian ini berlawanan dengan pendapat nativistik, mereka menganggap bahwa pertumbuhan individu semata-nmata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali.
- Pendirian konvergensi dan interaksionisme. Aliran ini berpendapat bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.
Keluarga dan Fungsinya Didalam Kehidupan Manusia
Keluarga adalah unit/satuan masyarakat terkecil yang
sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Kelompok ini dalam
hubungannya dengan perkembangan individu sering dikenal dengan sebutan primary
group. Kelompok inilah yang melahrikan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya
dalam masyarakat.
Keluarga merupakan gejala universal yang terdapat
dimana-mana di dunia ini. Sebagai gejala yang universal, keluarga mempunyai 4
karakteristik yang memberi kejelasan tentang konsep keluarga .
Keluarga terdiri dari orang-orang yang bersatu karena ikatan
perkawinan, darah atau adopsi. Yang mengiakt suami dan istri adalah perkawinan,
yang mempersatukan orang tua dan anak-anak adalah hubungan darah (umumnya) dan
kadang-karang adopsi.
Keluarga itu merupakan satu kesatuan orang-orang yang
berinteraksi dan saling berkomunikasi, yang memainkan peran suami dan istri,
bapak dan ibu, anak laki-laki dan anak perempuan serta keluarga itu
mempertahankan suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar berasal dari
kebudayaan umum yang lebih luas.
Dalam bentuknya yang paling dasar sebuah keluarga terdiri
atas seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan ditambah dengan anak-anak
mereka yang belum menikah, biasanya tinggal dalam satu rumah, dalam antropologi
disebut keluarga inti.. satu keluarga ini dapat juga terwujud menjadi keluarga
luas dengan adanya tambahan dari sejumlah orang lain, baik yang kerabat maupun
yang tidak sekerabat, yang secara bersama-sama hidup dalam satu rumah tangga
dengan keluarga inti.
Dalam keluarga sering kita jumpai adanya pekerjaan-pekerjaan
yang harus dilakukan. Suatu pekerjaan yagn harus dilakukan itu biasanya disebut
fungsi. Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakn
didalam atau oleh keluarga itu.
Masyarakat Suatu Unsur Dari Kehidupan Manusia
Masyarakat adalah suatu istilah yang kita kenal dalam
kehidupan sehari-hari, aa masyarakat kota, masyarakat desa, masyarakat ilmiah,
dan lain-lain. Dalam bahas Inggris dipakai istilah society yang berasal dari
kata latin socius, yang berarti “kawan” istilah masyarakat itu sendiri berasal
dari akar kata Arab yaitu Syaraka yang berarti “ ikut serta, berpartisipasi”
Peter L Berger, seorang ahli sosiologi memberikan definisi masyarakat sebagai
berikut : “ masyarakat merupakan suatu keseluruhan kompleks hubungan manusia
yang luas sifatnya.”.
Dalam psikologi sosial masyarakat dinyatakan sebagai
sekelompok manusia dalam suatu kebersamaan hidup dan dengan wawasan hidup yang
bersifat kolektif, yang menunjukkan keteraturan tingkah laku warganya guna
memenuhi kebutuhan dan kepentingan masing-masing. Menilik kenyataan dilapangan,
suatu masyarakat bisa berupa suatu suku bangsa, bisa juga berlatar belakang
dari berbagai suku.
Dalam perkembangan dan pertumbuhannya masyarakat dapata
digolongkan menjadi :
Masyarakat sederhana. Dalam lingkungan masyarakat sederhana
(primitive) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin.
Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpangkal tolak dari
latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan
pria dalam menghadapi tantangan-tantangan alam yagn buas saat itu.
Masyarakat Maju. Masyarakat maju memiliki aneka ragam
kelomok sosial, atau lebih dikenal dengan sebuatan kelompok organisasi
kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan
tertentu yang akan dicapai.
Fungsi yang dijalankan keluarga adalah :
- Fungsi Pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.
- Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
- Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
- Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
- Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.
- Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
- Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya.
- Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya.
- Memberikan kasih sayang, perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
Sumber :
http://krblanglangbuana.wordpress.com/2012/03/22/
individu-keluarga-dan-masyarakat/
http://ocw.gunadarma.ac.id/course/computer-science-and-information
/information-system-s1-1/ilmu-sosial-dasar/individu-keluarga-
dan-masyarakat/
dan-masyarakat/
URBANISASI
Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua.
Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan
berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan
penduduk kota yang meningkat cepat tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah
lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan
pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera
dicarikan jalan keluarnya.
Meningkatnya proses urbanisasi tidak terlepas dari kebijakan
pembangunan di perkotaan, khususnya pembangunan ekonomi yang dijalankan oleh
pemerintah. Sebagaimana diketahui peningkatan jumlah penduduk akan positif
dengan bertambahnya urbanisasi di suatu wilayah. Kecenderungan bahwa aktivitas
perekonomian menjadi bersifat terpusat pada suatu area yang memiliki tingkat
konsentrasi penduduk yang tinggi. Laju urbanisasi tidak dapat dihindari oleh
kota – kota besar
Tujuan Urbanisasi
Dalam kehidupan kota yang modern dan serba mewah merupakan
salah satu daya tarik seseorang melakukan urbanisasi. Segala sesuatu yang mudah
didapatkan diperkotaan mulai dari kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Daerah
perkotaan juga mempunyai sarana dan prasarana kota yang lebih lengkap seperti
sarana pendidikan, kesehatan, transportasi, telekomunikasi, dll.
Tersedianya lapangan pekerjaan yang lebih banyak dan
menjanjikan juga menjadi salah satu daya tarik orang melakukan urbanisasi
dengan harapan bisa mendapatkan pekerjaan yang layak sehingga dapat
meningkatkan tingkat perekonomian keluarganya. Sedangkan didaerah pedasaan
lapangan pekerjaannya sangat terbatas dan seandainya ada penghasilan yang
diperoleh untuk bekerja didesa tidak sebesar dengan penghasilan yang didapat
bekerja di kota
Kota –kota besar merupakan kota tujuan arus urbanisasi, hal
ini bisa kita pahami karena kota merupakan pusat pemerintahan, pusat industri,
pusat perdagangan baik barang maupun jasa. Tujuan seseorang melakukan
urbanisasi adalah untuk mengisi kekurangan tenaga kerja terutama disektor
industri.karena industri merupakan yang paling banyak menyerap tenaga kerja.
Kota merupakan pusat penggerak perekonomian,adanya banyak
peluang yang memungkinkan seseorang untuk melakukan kegiatan
perdagangan,membuka lapangan usaha dll. karena dikota iklim perekonomiannya
cukup stabil.hal ini seharusnya menjadi perhatian urbanisme sebagai salah satu
alternative untuk mewujudkan impianya tentunya didukung dengan usaha keras dan
modal usaha.
Urbanisasi memiliki beberapa kekuatan, di antaranya :
1. Penduduk-penduduk di daerah pedesaan umumnya pergi menuju
daerah kota dengan tujuan mencari hidup yang lebih layak dengan beragam usaha
2. mereka berfikir usaha di kota dapat berkembang di banding
di desa
3. meningkatkan SDM berkualitas di kota-kota besar
4. dapat mengenal individu-individu lain yang baru
berubanisasi ke kota
Urbanisasi sebenarnya memiliki beberapa kelemahan,
diantaranya ialah:
1. Banyak yang melakukan Urbanisasi tanpa persiapan yang
matang.
2. Informasi yang mereka dapatkan dari desa tidak sesuai
keadaan sebenarnya
3. Padatnya Penduduk kota setelah urbanisasi
4. kurangnya lapangan pekerjaan bagi para urban yang datang
ke kota
Urbanisasi memiliki beberapa peluang, di antaranya :
1. berdatangannya pemalas sebagai pengemis dan peminta-minta
2. berdatangannya para urban untuk berekreasi atau mengenal
tempat wisata di kota besar
3. banyaknya peluang pekerjaan di kota dan umumnya para
urban datang ke kota yang banyak peluang
pekerjaan
4. untuk menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi
Hambatan :
1. banyak orang yang tidak jelas identitasnya dan
berkeliaran di kota
2. berlakunya pembatasan para urban yang di tetapkan oleh
pemerintah
3. Banyaknya persaingan untuk mencari pekerjaan di kota-kota
besar
4. Harus adanya keahlian dan kreatifitas khusus yang harus
dimiliki oleh para pekerja
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Urbanisasi
http://tangkaslubis.ngeblogs.com/2009/11/06/urbanisasi-pasca-lebaran/
http://anarchicode13.blogspot.com/2009/11/urbanisasi-pasca-lebaran.html
http://dennymulyana.ngeblogs.com/2009/11/29/urbanisasi-pasca-lebaran/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar