Selasa, 28 Mei 2013

MANUSIA DAN KEADILAN

A.   KEADILAN

Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem ini menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama, kalau tidak sama, maka masing – masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelangggaran terjadap proporsi tersebut disebut tidak adil.

Keaadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Socrates memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurut Socrates, keadilan akan tercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pemerintah sudah melakukan tugasnya dengan baik. Mengapa diproyeksikan kepada pemerintah ? sebab pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat. Kong Hu Cu berpendapat bahwa keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau disepakati.

MANUSIA DAN PENDERITAAN


A.    PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata dasar derita. Sementara itu kata derita merupakan serapan dari bahasa sansekerta, yang menyerap kata dhra yang memiliki arti menahan atau menanggun. Jadi dapat diartikan penderitaan merupakan menanggung sesuatu yang tidak meyenangkan.

Penderitaaan dapat muncul secara lahiriah, batiniah atau lahir-batin.
·       Penderitaan secara lahiriah dapat timbul karena adanya intensitas komkosisi yang mengalami kekurangan atau berlebihan, seperti akibat kekurangan pangan menjadi kelaparan, atau akibat makan terlalu banyak menjadi kekenyangan, tidak dapat dipungkiri keduanya dapat menimbulkan penderitaan.
·       Penderitaan yang secara batiniah seperti sakit hati karena dihina, sedih karena kerabat meninggal, putus asa karena tidak lulus ujian. Atau penyesalan karena tidak melakukan yang diharapkan.
·      Sementara yang lahir-batin dapat muncul dikarenakan penderitaan pada sisi yang satu berdampak pada sisi yang lain atau dengan kata lain penderitaan lahiriah memicu penderitaan batiniah atau sebaliknya. Misal karena putus asa tidak lulus ujian menjadi tidak mau makan dan menimbulkan perut sakit.
Jadi menurut saya penderitaan itu adalah, suatu perasaan menahan atau menanggung yang tidak menyenangkan  biasanya menyerang batiniah orang tersebut. Di bawah ini adalah beberapa contoh penderitaan yang mungkin sering kita lihat di lingkungan kita.

Senin, 27 Mei 2013

MANUSIA DAN KEINDAHAN


A.     KEINDAHAN
Keindahan diambil dari kata “Indah” yaitu yang artinya Bagus, Enak dipandang, Elok, Asri, dan Cantik. Menurut KBBI Pengertian Keindahan yaitu sesuatu yang enak untuk dilihat atau dipandang, cantik, asri, dan terlihat menawan. Jadi Kesimpulannya menurut saya Keindahan itu iyalah suatu objek yang enak untuk dipandang sehingga membuat si pemandang tidak mudah bosen melihat objek pandangan tersebut karena dalam objek tersebut terdapat sebuah daya tarik yang indah dan tinggi serta juga cantik, asri dan bagus.
Keindahan itu mempunyai arti yang luas, keindahan itu bukan hanya diartikan untuk Alam tetapi keindahan itu bisa juga diartikan untuk makhluk hidup seperti manusia dan hewan. Contoh dari keindahan itu sendiri yaitu kalau seandainya kita melihat suatu pemandangan yang belum kita lihat sebelumnya, pasti kesan pertama kali saat kita melihat pemandangan tersebut yaitu terlihat indah, cantik dan bagus.
Keindahan itu merupakan suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu dapat dinikmati apabila dihubungkan atau digabungkan dengan sesuatu yang berwujud atau Suatu karya. Maksud suatu karya itu adalah menciptakan suatu bentuk sehingga dengan bentuk itu keindahan saling berkomunikasi.
Selain itu juga kita harus dapat membedakan keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu  yang indah. Untuk membedakannya itu seperti sebuah kata yang terdapat dalam bahasa inggris yaitu “Beauty” (keindahan) dan “The Beautiful” (benda atau hal indah). Dalam pembatasan filsafat, kedua pengertian ini kadang-kadang dicampur adukkan saja.